"Siapa anda, semoga Allah memberimu kesehatan?" tanya sang pemuda.
"Aku adalah Sufyan Ats Tsauri"
"Kalau kamu bukan orang yang asing di zamanmu, aku tak akan membuka rahasiaku", ucap sang pemuda. Ia lalu mulai kisahnya dengan tetesan air mata.
Suatu hari aku bersama ayahku menunaikan haji ke Baitullah. Dalam perjalanan ayahku sakit dan meninggal dunia. Kulihat wajah ayahku berubah hitam. Lalu kututup wajahnya dengan kain. Ketika menunggu jasadnya untuk dikebumikan, aku sangat mengantuk sehingga aku tertidur. Dalam tidurku aku melihat seorang yang sangat tampan. Belum pernah aku melihat makhluk seindah dan setampan dia, berpakaian sebersih pakaiannya, berbau seharum tubuhnya. Ia berjalan mendekati ayahku, menyingkap kain yang menutupi wajahnya, kemudian mengusapkan tangannya ke wajah ayahku. Wajah yang semula hitam segera berubah menjadi putih. Setelah itu ia berbalik hendak pergi. Aku lalu memegang bajunya dan bertanya, siapakah engkau, semoga Allah merahmatimu! Kedatanganmu sungguh merupakan karunia Allah bagiku
Tidakkah kamu mengenal aku? Aku adalah Muhammad bin Abdillah, kepadaku Al-Quran telah diturunkan. Sesungguhnya ayahmu menyia–nyiakan dirinya. Namun, ia banyak bersholawat kepadaku. Ketika mengalami apa yang sedang ia alami, ia meminta tolong kepadaku, sedangkan aku adalah penolong bagi orang-orang yang banyak bersholawat kepadaku.
Ketika bangun dari tidur, kulihat wajah ayahku telah berubah putih. Barang siapa ingin dekat dengan Al-Musthafa dan bercakap-cakap dengannya hendaknya ia menyempurnakan asasnya, yaitu selalu mengikuti Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam dalam perbuatan, ucapan dan segala hal. Para salaf kita tidak pernah meninggalkan sunnah dalam setiap langkah mereka.
Setiap orang yang ingin dekat dengan Nabi Muhammad shollallahu 'alaihi wasallam hendaknya melaksanakan perintah beliau walaupun hukumnya sunah, dan menjauhi segala larangan beliau walaupun hukumnya makruh. Karena semua amal umatnya akan ditunjukkan kepada beliau. Jika umatnya beramal baik, beliau akan merasa senang, mencintai, dan menyebut–nyebut namanya sehingga Allah melimpahkan rahmatNya.
Bersholawat kepada Nabi Muhammad shollallahu 'alaihi wasallam akan mendatangkan manfaat dan pahala yang sangat besar. Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda yang artinya: "Barang siapa bersholawat kepadaku sekali, Allah akan bersholawat kepadanya 10 kali" (HR Muslim, Turmudzi, Abu Dawud, Nasai dan Ahmad)
Barang siapa bersholawat kepada Nabi Muhammad shollallahu 'alaihi wasallam sewaktu duduk, ia akan di ampuni sebelum berdiri. Dan barang siapa bersholawat kepada Nabi Muhammad shollallahu 'alaihi wasallam sewaktu tidur, ia akan di ampuni sebelum bangun.
Diriwayatkan bahwa Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq meminta ibunya untuk memeluk agama islam, namun ia menolak, kemudian Sayidina Abu Bakar pergi kerumah Rasulullah shollallahu 'alaihi wa aalihi wasallam mengabarkan hal ini. Ketika hendak pulang, ia memohon doa Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam agar ibunya masuk Islam. Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam mengabulkan permintaannya. Sesampainya di rumah, Sayyidina Abu Bakar melihat ibunya sedang tidur sambil bersholawat kepada Nabi Muhammad shollallahu 'alaihi wasallam. Setelah bangun dari tidurnya ia segera masuk Islam.
Kejadian ini semua adalah berkat sholawat kepada Nabi Muhammad shollallahu 'alaihi wasallam. Sholawat merupakan guru bagi mereka yang tak memiliki guru, karenanya sholawat tidak butuh guru maupun hudhur tetapi akan lebih sempurna jika diucapkan dengan hati yang hudhur. Riya’ tidak dapat menghapuskan pahala sholawat.
SHOLAWAT SEBAGAI PEMBUKA HIJAB DOA
Doa dari orang yang berdoa kepada Allah, sebaik apapun doanya akan terhalang oleh hijab, sampai orang tersebut mengucapkan sholawat kepada Baginda Nabi Muhammad shollallahu 'alaihi wa aalihi wasallam. Maka tawassul adalah perkara yang haq yang diajarkan oleh Baginda Nabi.
Amirul mukminin sayyidina Ali bin Abi Tholib berkata: Setiap doa antara seorang hamba dengan Allah selalu dibatasi dengan hijab sampai dia mengucapkan sholawat pada Nabi shollallahu 'alaihi wasallam. Bila ia membaca sholawat, terbukalah hijab itu dan diterimalah doanya oleh Allah subhanahu wata'ala. (Kanzul Umal 1:173, Faidh Al-Qadir 5:19)
Beliau juga berkata, Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda: Setiap doa terhijab (tertutup) sampai membaca sholawat pada Bagina Nabi Muhammad dan keluarganya. (Ibnu Hajr Al-Shawaiq 88)
Juga ada riwayat hadits sebagai berikut: Barangsiapa yang melakukan sholat dan tidak membaca shalawat padaku dan keluargaku, sholat tersebut tidak diterima (batal). (Sunan Al- Daruqutni 136)
Mendengar sabda Nabi ini para sahabat diantaranya Jabir Al-Anshori berkata: Sekiranya aku sholat dan didalamnya aku tidak membaca sholawat pada Baginda Muhammad dan keluarganya aku yakin sholatku tidak di terima. (Dhahir Al-Uqba:19)
Begitu juga Imam Syafi'i dalam sebagian bait syairnya mengatakan: Yaa aala baitin Nabi, kecintaan kepadamu diwajibkan Allah dalam Al-Qur'an yang diturunkan, cukuplah petunjuk kebesaranmu, siapa yang tidak bersholawat padamu tidak diterima sholatnya.
Banyak hadits yang meriwayatkan agar doa kita dikabulkan oleh Allah subhanahu wata'ala, maka mulailah doa dengan membaca Bismillah, kemudian mengucap syukur dengan bacaan hamdalah, kemudian bersholawat dahulu kepada Baginda Nabi dan keluarganya, baru kemudian mengungkapkan doa kepada Allah. Begitu juga banyak riwayat bagaimana cara kita bersholawat kepada Rasulallah dan keluarganya serta manfaat sholawat itu. Tidak lain semua itu termasuk tawassul kepada Rasulullah dan keluarganya, seperti yang Nabi ajarkan kepada kita semua.
HADITS TENTANG SHOLAWAT NABI
Rasulullah saw bersabda: "Barang-siapa yang membaca shalawat kepadaku sekali, maka Allah akan memberikan balasan sholawat kepadanya sepuluh kali" (HR. Muslim 1/288)
Rasulullah bersabda: "Janganlah kamu menjadikan kuburanku sebagai hari raya, dan bacalah shalawatmu padaku, sesungguhnya bacaan shalawat-mu akan sampai kepadaku, di mana saja kamu berada" (HR. Abu Dawud 2/218 shahih, Ahmad 2/367)
Rasulullah bersabda: "Orang yang bakhil adalah orang yang apabila namaku disebut, dia tidak membaca shalawat kepadaku" (HR. At-Tirmidzi 5/551, begitu juga imam hadis yang lain, lihat Shahihul Jami’ 3/25 dan Shahih At-Tirmidzi 3/177)
Rasulullah bersabda: "Sesungguh-nya Allah mempunyai para malaikat yang senantiasa berkeliling di bumi yang akan menyampaikan salam kepadaku dari umatku" (HR. An-Nasa’i, Al-Hakim 2/421)
Rasulullah bersabda: "Tidaklah seseorang mengucapkan salam kepadaku kecuali Allah mengembalikan ruhku kepadaku sehingga aku membalas salamnya" (HR. Abu Daud no. 2041)
[http://sholawat.co/post/sholawat-pembuka-pintu-doa]