Ketika dalam perjalanan ke rumahnya, tiba-tiba beliau melihat orang tua terbaring sakit di tepi jalan, Sayyidina Ali merasa kasihan lalu beliau berhenti dan menghampirinya. “Wahai orang tua, apa yang engkau inginkan?”, tanya Sayyidina Ali. “Wahai Ali, aku sudah lima hari terbaring sakit di tempat ini, banyak orang lalu lalang, namun tiada seorang pun yang mempedulikanku. Aku ingin sekali makan buah delima.” Jawab orang tua tersebut.
Mendengar jawabannya, Sayyidina Ali terdiam, sambil berkata dalam hati,
“Buah delima yang hanya satu buah ini, sengaja aku beli untuk istriku tercinta, kalau aku berikan kepada orang ini, pasti Fatimah akan sedih. Namun jika tidak aku berikan ertinya aku tidak menepati firman Allah. "Terhadap si pengemis, engkau janganlah mengherdiknya" (QS. Al-Dhuha : 10). Juga sabda Nabi shollallahu 'alaihi wasallam yang bermaksud, "janganlah sekali-kali engkau menolak pengemis, sekalipun ia di atas kenderaan".
Karena Sayyidina Ali mengetahui bahwa istrinya sangat menginginkan buah delima tersebut akhirnya buah tersebut dibagi menjadi dua. Kini ada di tangannya hanya separuh buah delima untuk istrinya. Lalu beliau meneruskan perjalanan kembali ke rumah. Tiba-tiba ada seorang lagi pengemis yang sangat kelaparan mengharapkan bantuan dari Sayyidina Ali. Rasa sayang yang tinggi terhadap sesama manusia tidak bisa menghalangi Sayyidina Ali untuk menyimpan buah delima itu, maka diberikanlah separuh lagi buah delima tersebut kepada pengemis itu.
Sampai di rumah Sayyidina Ali karromallahu wajhah menceritakan peristiwa itu kepada istrinya. Tahukah anda apa yang dikatakan oleh Siti Fatimah?
Dengan berlinang air mata, Siti Fatimah berkata kepada suami tercinta: “Wahai suamiku, kenapa engkau bersedih, demi Allah yang maha Perkasa dan Maha Agung, ketika engkau memberikan buah delima kepada orang pengemis itu, maka puaslah hatiku dan lenyaplah keinginanku pada buah delima itu.”
Mendengar kata-kata istrinya itu Sayyidina Ali merasa gembira.
Selanjutnya, kamar Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam didatangi oleh Malaikat Jibril alaihissalam, yang memberitakan apa yang telah dilakukan oleh Sayyidina Ali, dan bersama Jibril alaihissalam terdapat 10 buah-buahan dari surga sebagai pengganti buah yang telah diberikan oleh Sayyidina Ali kepada pengemis tadi. Nabi shollallahu 'alaihi wasallam memanggil salah seorang sahabatnya yaitu Salman al-Farisi (ada yang mengatakan bahawa lelaki itu iyalah Abu Said al-Khudri) agar menghantar buah-buahan ini kepada Sayyidina Ali dan putrinya Fatimah az-Zahra.
Tidak lama kemudian datanglah seorang tamu yang mengetuk pintu, lalu Sayyidina Ali berkata, “Siapakah tuan?”. “Aku Salman Al Farisi,” Jawab orang yang mengetuk pintu itu. Setelah pintu dibuka, Sayyidina Ali melihat Salman membawa sebuah wadah tertutup, dan diletakkkan di depan Sayyidina Ali, lalu Sayyidina Ali bertanya, “Dari manakah wadah ini wahai Salman?”.
“Aku menghantarkannya untukmu dari Allah subhanahu wata'ala melalui perantaraan Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam.” Jawabnya. Setelah penutup wadah tersebut dibuka, terlihat di dalamnya ada 9 biji buah delima. Sayyidina Ali kemudian berkata, Wahai Salman, jika ini memang untukku, pasti jumlahnya 10”. Lalu Sayyidina Ali r.a membacakan firman Allah subhanahu wata'ala, “Barangsiapa membuat satu amal kebaikan, maka pasti baginya sepuluh kali ganda amal balasannya”.(Al-An’am:160)
Salman pun tertawa mendengarnya, sambil mengembalikan sebiji lagi buah delima yang ada ditangannya, seraya berkata, “Wahai Ali, demi Allah, aku hanya sekadar menguji sejauh mana keyakinanmu terhadap firman Allah yang engkau bacakan barusan tadi.”
Kisah ini tidak bermaksud untuk menunjukkan bahwa setiap apa yang kita keluarkan akan mendapat balasan 10 kali lipat, namun itu juga tidak mustahil dengan kuasa Allah subhanahu wata'ala. Janji Allah adalah sesuatu yang pasti. Masalahnya hanya balasan tersebut disegerakan di bumi atau nanti di akhirat. Apa yang lebih penting untuk kita fahami, betapa tinggi dan besarnya kasih sayang Allah subhanahu wata'ala kepada kita dan betapa kuatnya iman para sahabat nabi dan para tabi'in.
Semoga bermanfaat.
[http://sholawat.co/post/kisah-sayyidina-ali-dan-buah-delima]