Dalam saat-saat mereka bingung memikirkan cara yang terbaik, seorang dari Kabilah Khazraj bernama Abdulah bin Zaid bin Tsa'labah datang menghadap Rasulullah SAW, memberitahukan bahwa tadi malam ia mimpi melihat seorang lelaki berbusana warna hijau, memegang genta di tangan. Kepadanya Abdullah bertanya: "Apakah genta itu hendak Anda jual?" orang yang dilihatnya dalam mimpi itu balik bertanya: "Hendak engkau gunakan untuk apa genta ini?" Abdullah menjawab: "Hendak kugunakan memanggil orang bila waktu shalat telah tiba". Orang itu bertanya lagi: "Maukah engkau kutunjukan cara yang lebih baik?" Abdullah menjawab: "Ya, tentu!" orang itu memberi tahu: "Ucapkanlah, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Ashadu An Laa Ilaaha Ilaallah... 'dan seterusnya..." (sebagaimana Azan yang kita kenal hingga sekarang).
Rasulullah SAW menanggapi pemberitahuan Abdullah bin Zaid itu dengan ucapan: "Mudah-mudahan itu mimpi yang benar, Insya Allah! sekarang temuilah Bilal, beritahukan itu kepadanya dan suruhlah dia Azan dengan mengucapkan kalimat-kalimat itu. Suaranya lebih nyaring daripada suaramu!"
Umar Ibnul-Khathab R.A. yang ketika itu sedang berada di rumah mendengar Bilal mengumandangkan Azan dengan mengucapkan kalimat-kalimat tersebut. Ia (Umar R.A.) kemudian segera pergi menemui Rasulullah SAW lalu berkata: "Ya Rasulullah, demi Allah yang mengutus Anda membawa kebenaran, tadi malam aku mimpi seperti Zaid". Rasulullah SAW menjawab: "Alhamdulillah atas semuanya itu!".
Demikianlah riwat awal mula Azan mulai disyariatkan dan dikumandangkan untuk memberitahukan kepada Kaum Muslimin bahwa waktu sholat telah tiba, semoga hal ini bisa menjadi tambahan pengetahuan dan lebih meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita, Aamiiin..
[Riwayat Kehidupan Nabi Besar Muhammad SAW. Oleh: H.M.H. Al-Hamid Al-Husaini Hal. 466-467 / http://kisahkisahislami.blogspot.com/2015/05/awal-mula-azan-mulai-disyariatkan.html]