"Sesungguhnya
Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang
yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam
penghormatan kepadanya"
Perkataan shalawat berasal dari bahasa Arab: ( الصلوات ),
diambil dari perkataan shalat (الصلاة) yang berarti doa atau pujian.
Shalawat Allah Subhanahu wa Ta’ala ialah pujian-Nya di sisi para
malaikat. Shalawat malaikat ialah doa memohon tambahan gandaan pahala.
Dan shalawat orang Mukmin ialah berdoa memohon supaya Allah Subhanahu wa
Ta’ala melimpahkan rahmat, menambahkan kemuliaan, kehormatan dan
kepujian kepada penghulu kita Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam .
Sholawat bermakna pula taufik dari Allah Ta’ala untuk mengeluarkan
hamba-Nya dari kegelapan (kesesatan) menuju cahaya (petunjuk-Nya),
sebagaimana dalam firman-Nya:
هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ
الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا
“Dialah yang bershalawat kepadamu (wahai manusia) dan malaikat-Nya
(dengan memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari
kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang
kepada orang-orang yang beriman.” (Al-Ahzab:43).
Pada suatu hari di Masjidil Haram seorang
ulama besar Sufyan Ats-Tsauri sedang thawaf mengelilingi ka’bah dan
melihat seseorang yang setiap kali mengangkat tangan dan menurunkannya
selalu membaca shalawat atas nabi.
Kemudian Sufyan
bertanya: “Sesungguhnya engkau telah meninggalkan tasbih dan tahlil,
sedang engkau hanya bershalawat atas Nabi. Apakah ada bagimu landasan
yang khusus?”
Orang itu menjawab: “Siapakah engkau? Semoga Allah mengampunimu.”
Kemudian Sufyan menjawab: “Saya adalah Sufyan ats Tsauri”.
Orang itu berkata:
“Seandainya kamu bukanlah orang yang istimewa di masamu ini niscaya saya
tidak akan memberitahukan masalah ini dan menunjukkan rahasiaku ini”.
Kemudian orang itu berkata kepada sufyan: “sewaktu saya mengerjakan haji
bersama ayahku, dan ketika berada di
dekat kepala ayahku meninggal dan mukanya tampak hitam, lalu saya
mengucapkan “innalillah wa inna ilahi rajiun” dan saya menutup mukanya
dengan kain.
Kemudian
saya tertidur dan bermimpi, dimana saya melihat ada orang yang sangat
tampan, sangat bersih dan mengusap muka ayahku, lalu muka ayahku itu
langsung berubah menjadi putih. Saat orang yang tampan itu akan pergi,
lantas saya pegang pakaiannya sambil bertanya: “wahai hamba Allah
siapakah engkau? Bagaimana lantaran Anda, Allah menjadikanmuka ayahku
itu langsung berubah menjadi putih di tempat yang istimewa ini?”
Orang
itu menjawab: “apakah kamu tidak mengenal aku? Aku adalah Muhammad bin
Abdullah yang membawa Al- Qur'an. Sesungguhnya ayahmu itu termasuk orang
yang melampaui batas (banyak dosanya) akan tetapi ia banyak membaca
shalawat atasku. Ketika ia berada dalam suasana yang demikian, ia
meminta pertolongan kepadaku, maka akupun memberi pertolongan
kepadanya,karena aku suka memberi pertolongan kepada orang yang banyak
memperbanyak shalawat atasku”.
Setelah itu saya terbangun dari tidur, dan saya lihat muka ayahku berubah menjadi putih.[http://www.sarkub.com/2013/fadlilah-shalawat-bagi-orang-yang-banyak-berbuat-dosa/]